Cari Blog

Minggu, 12 Februari 2012

Karakter dan Ekonomi

Dalam suatu pertemuan pelatihan bisnis, salah seorang pembicara mengatakan bahwa penyebab keterpurukan pada Indonesia adalah karakter dan ekonomi. hmm, kalo dipikir-pikir benar juga sih.  anda juga setuju kan ?
sebelum ke karakter dan ekonomi, kita tinjau dulu apa keterpurukan yang ada di Indonesia. tapi gak usah deh, pasti udah pada tau kan ? soalnya dalam banyak segi Indonesia terpuruk, anda bisa melihat contohnya di sekitar anda. sebagai contoh angka kemiskinan yang tinggi.

nah,  sekarang kita ke karakter aja deh. kalau mengenai karakter, susah dijelasin dengan kata-kata. kita ambil contoh aja, orang Indonesia memiliki karakter terlambat dalam banyak acara yang dijadwalkan. hmm terus ada buda ugal-ugalan dijalan, ada ketidakdisiplinan, ada budaya malas, ada ketidakpedulian, ada korupsi, ada ketidakterbukaan antar golongan dan lain-lain. tapi ingat, itu hanya mayoritas saja. saya percaya bahwa ada minoritas yang berkarakter bagus dan berusaha membangkitkan karakter Indonesia. pertanyaannya adalah apakah kita juga turut berusaha membangkitkan karakter kita dan lingkungan kita ataukah kita hanya menjadi suporter yang menyuarai dukungan dan hanya menonton ? oke itu adalah suatu pilihan,  saya yakin anda sendiri pasti tau mana yang lebih baik. oke terus anda pasti setuju kan karakter buruk yang di atas pati menimbulkan keterpurukan ? kalo setuju kita lanjut aja, kalo gak setuju kita lanjut juga hehe. o ya, sebelum itu ini ada contoh gambar karakter Indonesia yang buruk.

nah, sekarang kita ke ekonomi. apa masalah ekonomi Indonesia ? haha saya rasa semua orang Indonesia sudah tau. lihat saja utang negara kita yang semakin tahun semakin banyak, lihat saja kita negara yang kaya akan laut tapi ngimpor ikan, subur akan tanah tapi ngimpor padi, kaya akan lahan tambang tapi ditambang negara lain, lihat saja produk Indonesia yang direndahkan oleh rakyatnya sendiri, lihat saja kesenjangan ekonomi yang begitu tinggi, lihat lah betapa lemahnya perekonomian kita. lalu apakah kita akan protes dan mengeluh kepada pemerintah tentang perekonomian yang buruk ini ? ya itu bisa menjadi hal yang positif dilakukan, tapi gak dilakuin setiap hari juga kali ya. kalau yang kita lakukan hanya mengeluh apa gunanya ? sudah saya sebutkan sebelumnya anda kan pasti tau mana yang lebih baik seorang yang beraksi ataukah seorang penonton ? maksud saya ngomong begini adalah perekonomian suatu bangsa tidak hanya dikendalikan oleh pemerintah seorang, bukankah kita menganut sistem ekonomi campuran ? di mana pihak swasta diberi wewenang untuk mengontrol perekonomian ini. bahkan  dalam buku Robert T Kiyosaki yang berjudul cashflow quadrant, ia menyebutkan bahwa dalam suatu negara yang menganut sistem ekonomi campuran, sebenarnya yang menentukan perekonomiannya bagus adalah rakyatnya sendiri. maksudnya apa ? bukan pemerintah yang banyak peran menggerakkan roda ekonomi, tapi orang yang berada pada kuadran 3 dan kuadran 4 katanya di bukunya. orang kuadran 3 adalah seorang pebisnis, dan orang kuadran 4 adalah pemilik bisnis atau investor. jadi teman-teman, kita sebagai rakyat layaknya kitalah yang melakukan perbaikan.
harapan saya adalah semoga pemerintah dan rakyat melakukan perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik, karena kita sudah lelah dan penat berada dalam keterpurukan ini
ups, saya ganti ya jadi 66 1/2 tahun merdeka hehe.

akhir kata, saya mengingatkan para pemuda untuk bersemangat pula melakukan perbaikan. karena nilai baiknya masa depan suatu negara dilihat dari pemudanya. ayo semangat pemuda ! masa depan yang kita dambakan adalah sejahtera

terima kasih sudah membaca. mohon maaf bila ada kesalahan dan juga kritik ya. semoga sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar